RIP Ikmal Jamaludin

Rabu 7 Maret 2012 terjadi kecelakaan di daerah Rawa Buaya,Cengkareng,Jakbar. Kecelakaan terjadi pada salah satu mobil dines PLN yang di tabrak oleh kereta api jurusan Kota-Tangerang. Kecelakaan di Indonesia mungkin sudah tidak menjadi hal yang kaget lagi,tapi disini yang membuat gue,orang yang kenal serta sayang sama dia pasti kaget dan gak percaya kalo dia adalah penumpang salah satu mobil dines PLN tersebut. Bukan hanya penumpang,tapi dia adalah satu-satunya orang yang meninggal pada peristiwa naas tersebut. 

Salah satu tweet pada sore petang itu :
TMC POLDA METRO JAYA : 17.34 Mobil Xenia B 1620 EA ditabrak kereta di dkt stasiun Rawabuaya, Cgkrg, Jakbar.3 orang luka berat 1 meninggal dunia dibwa ke RS Hermina


      Gue awalnya mendapatkan kabar dari bang boceng (temen seperjuangannya di paskibra angkatan 2003) via broadcast message yang berisi kurang lebih intinya seperti ini "inalillahi temen kita yang bernama ikmal anak paskibra,telah meninggal dan sekarang berada di RS hermina". Gue dan orang lain bertanya-tanya apakah yang terjadi sebenernya. Twitter,bbm,dan sms pun berdatangan penuh ramai dan bertanya "bang emang bang ikmal bener meninggal?" gue pun cuma bisa menjawab "gatau,semoga aja cuma hoax". Makin lama gue pantengin timeline Zelyn (salah satu junior paskibra) yang rumahnya lumayan deket dengan almarhum. Dia update tentang kejadian sebenernya apakah cuma hoax atau tidak. Dia update intinya seperti ini "rumah bang ikmal rame,dan di masjid sudah diumumin tentang kabar meninggalnya bang ikmal". Di depan laptop mata gue pun langsung berkaca-kaca,badan lemes,bulu merinding seolah-olah gak percaya kalo senior yang baru 3 hari lalu masih ngobrol bareng kita semua sudah tidak ada. Gue pun tetap optimis dan terus positif thinking kalo jenazah yang meninggal adalah Ikmal (misal : Solihin atau mungkin Zainudin) bukan Ikmal Jamaludin.Tapi optimis tersebut lambat laun memudar dengan sendirinya ketika banyak temen gue yang update kalo mereka sudah berada di rumah duka. Sekitar jam setengah 9 malem gue langsung ambil jaket lalu minta tolong temen anterin gue ke Serang (buat ketemuan sama Damar) tanpa pikir panjang kita langsung menuju ke Tangerang malem itu juga buat ketemu terakhir dengan jasad almarhum. Ketika sudah berada di rumah duka,gue bersyukur masih diberi kesempatan untuk melihat wajah almarhum yang baru saja dimandikan walaupun cuma sedikit dan sebentar. Setelah dibungkus dengan kain kavan,jenazah pun dibawa ke masjid untuk disholatkan. Setelah disholatkan jenazah pun akan segera diberangkatkan ke Ciamis untuk dimakamkan disana. Betapa sedihnya kenapa almarhum tidak dimakamkan di Tangerang saja. Tapi itu sudah menjadi keputusan keluarga,yang merupakan keputusan terbaik juga buat almarhum pastinya.
        Almarhum adalah salah satu senior terbaik gue bahkan semua orang yang pernah dilatih oleh almarhum. Beliau juga merupakan orang yang pantas disegani oleh semua orang yang mengenalnya,baik senior maupun junior. Almarhum itu tegas,disiplin,baik,bijaksana ya PAS banget deh buat jadi pelatih lapangan di paskibra. Mungkin cerita tentang almarhum gak akan ada habisnya kalo gue ceritakan disini,kebaikannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata dan tulisan seperti ini. Yang jelas totalitas dan loyalitas almarhum di paskibra sangat luar biasa dan pantas diancungin jempol. Sebelum almarhum meninggalkan kita semua pun beliau masih sempat datang pada pengukuhan dan Lomba Baris Berbaris Kota Tangerang 2012. Bukan hanya datang,dukungan dan wejangan pun tak lupa almarhum sampaikan ke kita semua. Ternyata kedatangan,dukungan,dan wejangannya adalah hal yang terakhir almarhum bisa perbuat sebelum benar-benar meninggalkan kita semua :') selamat jalan guruku,selamat jalan abangku,selamat jalan keluargaku. Jasa-jasamu tidak pernah akan kami lupakan sampai kapanpun :') InsyaAllah kami semua bisa membawa juara umum dan buktiin kepada lo bang,kalo kami bisa dan pantas menjadi JUARA !! Dan InsyaAllah kami juga akan membawa piala itu ke rumah lo yang baru bang :') 




Sekali lagi "INALILLAHI WA INAILAIHI ROJIUN" semoga amal ibadahmu diterima disisiNya :') RIP Ikmal Jamaludin

Inget selagi diberi kesempatan hidup maka jangan sia-siakanlah waktu lo dengan orang yang lo sayang,karna semua kembali ke faktor utama yaitu TAKDIR. Kapan,dimana,dan kenapa kita meninggal tidak ada yang tau. Hanya Allah lah yang maha mengetahui,yang jelas maksimalkanlah kita untuk berbuat kebaikan sebelum ajal menjemput kita :')

Ketika masih diberi kesempatan

Sekitar jumat minggu lalu,disaat break latihan paskibra gue mendengar adzan dan lalu menuju salah satu masjid (agak sedikit di soleh-in). Ketika khomat,dengan seketikanya orang yang berada di dalam masjid langsung berdiri dan menempati saf biar penuh. Gue pun melakukan hal yang demikian,gue pun menengok ke kanan gue dan berfikir dalam hati "kenapa di sebelah gue gak ada yang nempatin?!" ternyata setelah gue menoleh ke bawah ada salah satu anak SMP yang cacat dan tidak mampu solat dengan keadaan berdiri. Gue solat pun sambil sedih sekaligus malu dihadapan Allah,pada saat itu yang gue fikir adalah orang yang punya kekurangan secara fisik aja masih bisa melakukan kewajiban dengan baik,tapi kenapa gue yang normal masih suka malas melakukan kewajiban. Minimal melakukan solat 5 waktu aja gue masih malas-malasan. Betapa bodohnya gue pada saat itu.

Intinya adalah kesempatan,selama kita masih diberi kesempatan maka jangan sia-siakanlah waktu kita selama masih di dunia ini,berlomba-lombalah dalam memperbanyak pahala untuk menjadi tabungan kita di akhirat nanti :))

Cambridge or another ?

Yaa dari awal gue gak pernah bayangkan gimana rasanya gue jauh dari orang tua,terutama nyokap. Gue kuliah aja masih suka bolak balik antara kampus dan rumah walaupun jaraknya itu tidak dekat. Kampus gue itu di Cilegon dan rumah gue di Tangerang. Tiap minggu gue selalu pulang ke Tangerang,bahkan di awal gue masuk kuliah selama 1 semester itu gue kuliah pulang pergi,padahal gue udah punya kosan. Begitu banyak uang yang gue habiskan buat 1 semester itu.
Penyesalan itu tidak mungkin gue rasakan terus menerus. Perlahan demi perlahan gue udah lumayan betah di Cilegon . Andai saja gue itu dari awal betah di Cilegon,mungkin IPK gue bisa mencapai 3,00 mungkin juga bisa lebih. Tapi apa boleh buat,nasi sudah menjadi bubur yang tidak bisa berubah kembali menjadi nasi. Dan yang gue harus lakukan disisa-sisa perkuliahan gue ini,gue harus bisa mendapatkan IP lebih dari 3 sampai semester 8. Untuk apa ?? ya 2 minggu terakhir gue tiba-tiba terbesit keinginan buat lanjutin study ke luar negri,bukan uang dari orang tua melainkan beasiswa + tunjangan hidup disana. Ya entah kenapa keinginan itu secara tiba-tiba datang,mungkin itu salah satu jawaban doa gue sama Allah agar dibukakan jalan kesuksesan gue :)) 

Cambridge or another ? yaa anything i'll be the best for my parents and my future wife :)) @annsaulia amiin